kresnapati- Pati - (28/6) Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, LSM dan Forum PPK-PPS kembali
mendatangi Polres Pati, Kamis pagi, 28 Juni 2012. Kedatangannya, untuk
menyampaikan pernyataan sikapnya, atas keprihatinan dan beban moral
terhadap Pemilukada Pati yang tak kunjung usai. Mereka pun menghimbau
Polres untuk profesional, dan menjaga netralitasnya, sehingga Pemilukada
Pati, segera tuntas.
Para kyai, pendeta, pandita, serta tokoh pemuda,
LSM, forum PPK-PPS itu menyampaikan pernyataan sikapnya yang berisi 7
hal. Selain himbauan sikap profesionalitas dan netralitas kepada aparat
penegak hukum dan keamanan, serta penyelenggara dan pengawas Pemilukada
Pati, dalam pernyataan sikap itu juga mengecam keras pihak-pihak yang
berniat dan berupaya menggagalkan hasil PSU 16 Juni 2012 lalu.
Pendeta
Ferry Tinamberan, Ketua PGPI Pati, yang ikut mendukung pernyataan sikap
itu bersama 13 tokoh lainnya berharap, semua pihak mendukung dan
menghargai hasil PSU, yang merupakan representasi mayoritas suara rakyat
Pati, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
“Masyarakat
Pati saat ini sudah capek. Orang capek kalau disulut dengan emosi, akan
berbahaya. Dan saya minta kepada yang merasa tidak puas kita pakai akal
yang sehat.
Ketua Tanfidziyah PCNU
KH Imam Shofwan dan Ketua PD Muhammadiyah H Sutaji dalam kesempatan
tersebut meminta kepada Polres Pati untuk mengesampingkan laporan pihak
tertentu terkait dugaan penyimpangan proses PSU. Karena proses PSU sudah
berjalan sesuai dengan mekanisme dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Wakapolres Pati, Kompol
Taufan Dirgantoro SIK menanggapi pernyataan sikap itu mengatakan, karena
pernyataan itu merupakan pernyataan yang baik, sehingga Polres Pati,
akan menindak lanjuti harapan tersebut.
Dan
terkait tudingan adanya kelompok masyarakat yang mengintervensi Polres
Pati, untuk memaksakan penyidikan terhadap laporan untuk menggagalkan
PSU, Wakapolres Kompo Taufan Dirgantoro SIK menyatakan, Polisi tetap
netral.
“Kalau hal itu mungkin bukan kapasitas saya, mungkin secara internal tidak ada. Karena kami memegang prinsip ya itu tadi, netral ... netral dan netral. Jadi enggak ada itu. Masalah pengamanan ya kita lakukan pengamanan sesuai kebijakan dari yang tersirat dan sesuai dengan yang ada di undang-undang yang kita laksanakan,”
Selain NU dan Muhammadiyah bersama badan otonomnya, Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), Penasehat dan Pandita Agama Budha, Aliansi Pro Demokrasi, dan Forum PPK-PPS, menanda tangani pernyataan sikap tersebut, untuk diserahkan kepada Wakapolres Pati Kompol Taufan Dirgantoro SIK
“Kalau hal itu mungkin bukan kapasitas saya, mungkin secara internal tidak ada. Karena kami memegang prinsip ya itu tadi, netral ... netral dan netral. Jadi enggak ada itu. Masalah pengamanan ya kita lakukan pengamanan sesuai kebijakan dari yang tersirat dan sesuai dengan yang ada di undang-undang yang kita laksanakan,”
Selain NU dan Muhammadiyah bersama badan otonomnya, Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), Penasehat dan Pandita Agama Budha, Aliansi Pro Demokrasi, dan Forum PPK-PPS, menanda tangani pernyataan sikap tersebut, untuk diserahkan kepada Wakapolres Pati Kompol Taufan Dirgantoro SIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar anda