Laman

Jumat, 17 Agustus 2012

SEMPAT AKAN DIBUBARKAN, PERINGATAN PROKLAMASI ALA WARGA DESA TETAP BERLANJUT

kresnapati, Jumat, 17 Agustus 2012 Pati, Kayen) - Ratusan warga dari kecamatan Tambakromo, Kayen, dan Sukolilo tetap menggelar upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI, dengan caranya sendiri, yakni menggunakan bahasa Jawa. Meski sempat akan dibubarkan, acara tersebut tetap digelar dikaki bukit pegunungan Kendeng turut Desa Brati Kecamatan Kayen. Menurut Anik, warga Desa Brati Kecamatan Kayen, memang pada awalnya aparat keamanan sempat meminta warga untuk mengurungkan rencananya menggelar upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI. Tapi setelah bernegosiasi, akhirnya aparat memperbolehkan warga menggelar kegiatan tersebut. “Menggunakan bahasa Jawa, karena saya dan semua orang yang hidup dikaki bukit pengunungan Kendeng terutama orang-orang kampung itu, kalau menggunakan bahasa Jawa semua bisa memahami,” jelasnya. Sementara itu, Komandan Kodim 0718/Pati, Letkol Armed Sutriyono ketika dikonfirmasi menyatakan, upacara yang digelar warga masih bisa berjalan, dengan tidak memunculkan kegiatan yang rawan memotivasi emosional. “Jadi kegiatan yang rawan memotivasi esmosional tidak dimunculkan. Jadi tadi ada hal-hal yang dikurangi. Apa kegiatan-kegiatan itu, ya tidak dapat saya sampaikan disini,” jelasnya. Selain pembacaan teks proklamasi, pembukaan UUD`45 dan Pancasila, semuanya dibawakan dengan bahasa Jawa. Sedang untuk menaikkan dan menurunkan bendera, dilakukan seseorang dengan manjat tiang yang terbuat dari bambu.