Laman

Selasa, 27 November 2012

PRA KUALIFIKASI PORPROV BOLA VOLI DIIKUTI 48 TIM

kresnapati - Cabang olahraga (cabor) bola voli Pra kualifikasi PORPROV Jateng  digelar di GOR Pesantenan Pati, selama sepekan, 24 sampai 30 November 2012. Jumlah peserta yang mendaftar  ke Panitia Penyelenggara Pra Kualifikasi PORPROV bola voli indor sebanyak 48 tim, terdiri dari 24 tim putra dan 24 putri.  Enam tim terbaik akan lolos mengikuti PORPROV 2013. 
Cabang bola voli Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2013 diharapkan menjadi ajang pembinaan pemain-pemain muda. Pembatasan tersebut diharapkan mampu mendongkrak semangat juang para pemain untuk menunjukkan kualitas terbaiknya.
 
Ketua Panitia Penyelenggara, Kompol Taufan Dirgantoro SIK mengatakan,  penyelenggaraan pra kualifikasi PORPROV ini, untuk mencari bibit-bibit pemain muda,  yang dipersiapkan mengikuti PON 2016.

“Tujuan dari pra kualifikasi bola voli PORPROV 2013 ini, untuk mencari enam tim bola voli terbaik, diikuti 24 tim putra dan 24 tim putri di Jawa Tengah,” jelasnya.

Ketua Umum PBVSI Jawa Tengah Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo yang diwakili Sekretaris Umum Kombes Pol Supraptono, saat membuka pra kualifikasi PORPROV bola voli di GOR Pesantenan Pati mengatakan, Pengprov PBVSI Jawa Tengah juga memiliki stok pemain muda untuk mempersiapkan even-even yang sudah diagendakan. Pembatasan usia tersebut memiliki dampak positif terhadap perkembangan bola voli di daerah.
 
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekum Kombes Pol Supraptono, Ketua Umum PBVSI Jawa Tengah menyampaikan, terima kasihnya  kepada para pembina yang telah berhasil mengantarkan dan meloloskan atlitnya ditingkat nasional.

Sementara itu, Pengprov bola voli juga akan menghelat  pra kualifikasi bola voli pantai  yang diikuti 28 pasang dan 18 pasang, di Lapangan voli pasir IVOJO Desa Ngembalrejo Kudus,  mulai 27 sampai 30 November 2012.

ASPEGNU, SUPORT PROGRAM PUGAR DALAM SWASEMBADA GARAM NASIONAL

kresnapti - Pembentukan Asosiasi Petambak Garam Nusantara (ASPEGNU) yang sebagian besar anggotanya nahdliyin, merupakan upaya PBNU, untuk membantu mewujudkan program swasembada garam nasional. Dan terbentuknya ASPEGNU, akan menjadi pendukung program pemerintah, seperti Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR).

Krisis garam sampai sekarang belum selesai, hal ini terbukti dengan kebijakan Pemerintah, masih mengimpor garam dari negara lain. Berkaca dari hal ini, Kongres Garam Rakyat NU merekomendasi terbentuknya ASPEGNU.

Ketua Asosiasi ASPEGNU yang juga Ketua PC NU Kabupaten Sumenep, Haji Ahmad Pandji Taufiq, program PUGAR yang telah diluncurkan pemerintah, belum fokus dalam upaya meningkatkan perbaikan infrastruktur garam ditingkat petambak.  Sehingga program pemerintah, kurang efektif.  Dan perlu keterlibatan  banyak pihak, dan mengajak instrumen-intrumen sosial yang ada dimasyarakat.

"Semisal tata niaga dan tata kelola airnya. Belum lagi masa panennya, dalam hal ini petani belum dipicu kearah yang lebih baik. Ini disalah satu tempat tidak semua. Sehingga program tersebut terkesan bagi-bagi duit,” terangnya.

Untuk menjawab tantangan itu, kegiatan usaha produksi, pengolahan, pengemasan, dan pemasaran garam rakyat,  ASPEGNU telah menjalin kerjasama pembelian garam rakyat dengan PT. Garudafood Pati. Penandatanganan kerjasama tersebut, telah dilakukan saat berlangsungnya Houl KH Syansuri di Desa Tayu Wetan Kecamatan Tayu, Sabtu sore, 24 November 2012.

Sementara itu, Ketua PBNU, Arvin Hakim Thoha mengatakan, pembentukan ASPEGNU tidak akan menjadi tandingan bagi program-program yang telah diluncurkan pemerintah. Tapi sebaliknya, terbentuknya asosiasi tersebut, akan mengawal perjalanan program pemerintah itu sendiri, seperti program PUGAR.

“Itu tidak akan tumpang tindih dengan program itu. Karena kita akan selalu mendukung program Pemerintah yang pro dan bermanfaat untuk rakyat. Tapi kalau enggak, ya ASPEGNU akan tetap jalan terus. Dimana kita akan mengajak kerjasama dengan produsen-produsen besar,” jelasnya.

ASPEGNU juga tengah melakukan terobosan pengolahan dan pemasaran garam konsumsi untuk komunitas nahdliyin, melalui jejaring koperasi yang berafiliasi dengan NU. Di Jawa Tengah pemasaran telah dilakukan oleh jaringan koperasi An Nisa. Sedang produk turunannya, akan dipasarkan baik di internal maupun diluar   komunitas NU.

Sabtu, 17 November 2012

KEMAH BAKTI LINTAS AGAMA AJAK BANGKUN KEBERSAMAN DAN KERUKUNAN

kresnapati -  Perbedaan agama, hendaknya menjadi dasar untuk membangun kebersamaan dan kerukunan yang selalu diupayakan. Upaya memperat kebersamaan dan kerukunan itu, salah satunya melalui Kemah Bakti Lintas Agama yang mengikut sertakan pelajar dan pemuda.

Kebersamaan memiliki makna yang mendalam, dalam membangun sebuah organisasi yang sifatnya lintas agama, untuk bersatu padu. Karena dengan kerukunan dan kebersamaan, akan tercipta kenyamanan dalam bermasyarakat.

Demikian ungkap Bupati Pati Haryanto, saat membuka Kemah Bakti Lintas Agama yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab Pati, di Lapangan Komplek Senapan Kompi C/Alugoro Pati, Rabu sore, 14 November 2012.

Bupati Haryanto menambahkan, perbedaan berbagai keyakinan merupakan sarana untuk menghadap kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berupaya saling menghargai satu dengan yang lain.

Bupati berharap, kondusifitas yang sudah terbangun baik, untuk terus dijaga, dan memusyawarahkan permasalahan yang muncul, sehingga konflik yang merugikan banyak masyarakat, tidak terjadi di Kabupaten Pati.

Kemah bakti lintas agama tersebut, akan berlangsung selama dua hari, dan berakhir hingga 15 November 2012. Hadir saat pembukaan, Dandim 0718/Pati Letkol Armed H Sutriyono, Wakapolres Kompol Taufan Dirgantoro SIK, Kepala Kemenag Pati, Drs H Ahmad Mudzakir, serta para tokoh FKUB Kabupaten Pati.

MORATORIUM TAK MUNGKIN, UU PERLINDUNGAN TKI DILUAR PERLU DIREVISI

kresnapati - Untuk meminimalisir perlakuan kasar majikan terhadap TKI, khususnya TKW, perlu kesegeraan adanya revisi terhadap UU yang mengatur ketenagakerjaan diluar negeri.  Dan belum memungkinkan mendesak pemerintah untuk melakukan moratorium penghentian pengiriman TKI keluar negeri.

Masalah Tenaga Kerja Wanita (TKW) diluar negeri,  merupakan masalah Pemerintah mulai dari Pusat hingga Ke Pemkab atau Pemkot.  Karena selama ini, didalam negeri mereka belum mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang memadahi.  Bahkan masih ada yang jauh dibawah UMR/UMK.  Sehingga perlu adanya upaya perbaikan terhadap undang-undang yang mengaturnya.

Demikian ungkap Anggota Komisi VIII DPR RI yang juga Ketua DPP Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Partai Gerindra, Dr Sumarjati Arjoso, SKM, usai melantik Pengurus PIRA Kecamatan se Kabupaten Pati, di Hotel Gritary Perdana, Kamis siang kemarin, 15 November 2012.

“Masalahnya kalau pemerintah kita ini membuat moratorium atau penghentian pengiriman tenaga kerja keluar negeri, yang illegal akan semakin banyak. Kalau di Semarang saja, katanya gaji pembantu hanya berkisar antara Rp.300 ribu sampai Rp.500 ribu. Sebenarnya DPR waktu itu sudah ada pemikiran untuk membuat UU  Pekerja bagi pembantu rumah tangga, tapi sampai sekarang belum selesai. Kemudian UU No 39 tahun 2008 tentang tenaga kerja diluar negeri akan direvisi, agar perlindungannya lebih diutamakan,” katanya.

Dr Sumarjati Arjoso, SKM yang konsen menangani TKW-TKW terlantar diberbagai negara mengatakan, ada perbedaan mencolok antara tenaga kerja wanitia yang dikirim Indoneisa keluar negeri dengan tenaga kerja dari negara lain. Selama ini, TKW dari Indonesia lebih mendominasi bekerja di pelayanan rumah tangga, sedang dari negara lain semisal Philipina lebih condong ke tenaga medis seperti bidan dan mendapatkan perlindungan dari negaranya dengan maksimal.

“Kedua mereka yang dikirim keluar negeri sebagai TKW, SDM-nya lebih terdidik. Jadi tidak bisa kok dengan mudahnya dilecehkan dan sebagainya. Kalau memang mau diajak hubungan seksual mereka berani menolak dan melaporkan pada pihak-pihak terkait,” terangnya.

Permasalahan TKW terlantar dinegara-negara pengguna, tutur anggota Komisi VIII DPR RI, Dr Sumarjati Arjoso,SKM, diantaranya tidak dibayar, mendapat perlakuan kasar,  dan pelecehan seksual oleh majikan tempatnya bekerja.

Kamis, 15 November 2012

GUGATAN MURID TERHADAP KEPALA SEKOLAH DAN YAYASAN DITUNDA

kresnapati - Sidang perdana gugatan terhadap Kepala Sekolah bersama Yayasan yang menaungi  sebuah SMK suasta di Dukuhseti, berlangsung di Pengadilan Negeri Pati, Senin siang, 12 November 2012.  Namun sidang gugatan tersebut, berlangsung singkat, karena hanya tiga dari empat pihak yang tergugat dalam perkara ini, yang hadir dalam persidangan.  Sidang akhirnya ditunda hingga, Senin pekan mendatang, 19 November 2012.

Sidang gugatan perdata di Pengadilan Negeri Pati siang itu, hanya berlangsung sekitar sepuluhan menit. Karena dalam persidangan, pihak-pihak tergugat dalam perkara tersebut belum semuanya hadir.

Menurut Majelis Hakim yang menyidangkan perkara itu,  karena belum semua pihak tergugat hadir, sehingga sidang yang semestinya mengagendakan pembacaan gugatan dari pihak penggugat, ditunda selama sepekan.

“Kami (Majelis Hakim) memerintahkan Panitera, untuk memanggil pihak tergugat empat Bupati Pati, untuk dihadirkan dalam persidangan. Karena pihak tergugat pertama Kepala Sekolah dan tergugat kedua Yayasan Pendidikan Islam bersangkutan serta pihak tergugat tiga Dinas Pendidikan, sudah bersedia hadir,” kata Majelis Hakim.

Dalam perkara ini, penggugat Ahmad Faiz Royadi menunjuk Pengacara Darsono SH, Teguh Wijaya Iryanto SH dan Andini Sintowati SH sebagai kuasa Hukum,  sedang tergugat Kepala SMK Manahijul Huda dan Yayasan Pendidikan Islam Manahijul Huda Dukuhseti mewakilkan kepada Pengacara Mubasirin SH dan Mujib SH sebagai Kuasa Hukumnya,  serta Suwanto SPd MPd mewakili pihak Disdik  Pati.

Usai sidang yang ditunda selama sepekan itu, Pengacara Darsono SH mengatakan, gugatan tersebut bermula dari pemukulan yang dilakukan oknum guru. Penggugat Ahmad Faiz Royadi yang tidak menerimakan perlakukan oknum gurunya, kemudian melapor ke polisi, pada hari itu juga, Selasa, 11 September 2012.

“Tiga hari kemudian, 14 September 2012, terjadi perdamaian dan laporan pekara tersebut dicabut. Namun pada 17 September 2012, justru  korban pemukulan oknum guru itu, mendapat surat dari Kepala SMK Manahijul Huda yang isinya mengembalikan korban kepada orang tuanya atau dikeluarkan dari sekolah,” katanya.

Karena kebijakan Kepala SMK, berdasar perintah dari Yayasan Pendidikan Islam Manahijul Huda, korban pemukulan yang dikeluarkan secara sepihak dari sekolah, melakukan gugatan, ke Pengadilan Negeri Pati.

Dalam perkara bernomor 62/Pdt.G/2012/PN.Pt, selain pihak sekolah dan yayasan bersangkutan sebagai tergugat, Disdik dan Bupati Pati turut menjadi pihak tergugat.

Rabu, 14 November 2012

NORMALISASI SUNGAI JUWANA BERLANJUT, WARGA MINTA PEMERINTAH PIKIRKAN NASIBNYA

kresnapati - Puluhan warga Desa Doropayung dan Desa Bumirejo Kecamatan Juwana, yang tinggal dibantaran sungai, bakal tergusur proyek normalisasi sungai Juwana.   Meski rela tergusur, tapi mereka tetap mendukung proyek tersebut, dan tetap meminta Pemerintah untuk memikirkan nasibnya.

54 warga Desa Doropayung dan 18 warga Desa Bumirejo Kecamatan Juwana,  bersedia pindah ke tempat lain, menyusul pengerjaan proyek normalisasi sungai Juwana.  Sebagian besar warga yang tergusur dengan adanya proyek itu, warga miskin yang tinggal di lambiran sungai.

Kesediaan dan dukungan itu, mereka sampaikan saat sosialisasi normalisasi sungai Juwana, di Aula Kecamatan Juwana, Rabu pagi, 14 November 2012.

Kades Doropayung Kec Juwana, Sugeng  berharap,  ada tali asih ongkos bongkar rumah dari Pemerintah dan pembangunan rumah. Karena sebagian besar warganya yang terkena gusur dalam proyek ini, warga miskin.

“Warga tetap legowo harus pindah, karena tanah yang sekarang ditempati adalah tanah bantaran sungai. Dan Pemerintah Desa sudah membahas relokasi warganya, setelah rumah-rumah mereka dibongkar. Mereka dapat tinggal di tanah desa, atau kios desa yang belum laku untuk sementara,” katanya.

Camat Juwana Didik Rusdiartono usai acara sosialisasi kepada kresnapati mengatakan,  intinya warga mendukung normalisasi sungai Juwana.  Tapi warga berharap, Pemerintah Kabupaten Pati tetap memikirkan nasib warga yang harus tergusur. Apalagi, Bupati Haryanto tetap berkomitment untuk memberikan tali asih ongkos bongkar  kepada warga yang tergusur.

“Hasil dari sosialisasi ini, warga kedua desa itu dapat menyetujui normalisasi sungai tanpa terkecuali. Hanya saja mereka meminta agar Pemerintah memberikan bantuan setelah terkena dampak proyek itu. Dan Pak Bupati sudah berjanji akan memberikan tali asih, berupa ongkos bongkar dan bantuan pembangunan hunian kembali,” tuturnya.

Turut hadir dalam sosialisasi,  Tim Pengukuran dan Penentuan Batas Sepadan Sungai Juwana Kab Pati,  staf BBWS Pemali Kuwana, dan  Muspika Juwana.

KIRAB AKBAR HAUL WALI NYAI AGENG NGERANG

kresnapati -  Ribuan orang menyambut antusias Kirab Akbar Houl Waliyullah Nyai Ageng Ngerang,  di Desa Tambakromo Kecamatan Tambakromo, Selasa Sore, 13 November 2012. Antusias warga  terlihat,  saat rebutan gunungan hasil bumi, didepan halaman komplek makam. Dan seperti tahun sebelumnya, keluarga Keraton Surakarta Hadiningrat menghadiri houl tersebut.
Ribuan orang memadati Jalan sepanjang 2 KM, menyambut antusias kirab akbar houl Nyai Ageng Ngerang, dari  Balai Desa Tambakromo menuju ke Makam waliyulloh itu.
 
Bahkan rebutan terjadi, sebelum gunungan hasil bumi sampai didepan pintu masuk makam Waliyulloh Nyai Ageng Ngerang. Beberapa perempuan dan anak-anak, sempat terjatuh terinjak-ijak, warga yang saling berebut gunungan hasil bumi.

Wakil Bupati HM Budiyono yang hadir dan memberikan sambutan mengatakan, Pemklab Pati sangat mengapresiasi upaya keluarga keraton Surakarta Hadiningrat dan masyarakat Desa Tambakromo, dalam menyelenggarakan kirab akbar Houl Nyai Ageng Ngerang.

"Saya berharap dengan keikhlasan bersama, dengan niat yang tulus semoga berkatnya dan kita diberikan oleh Allah berkat ilmu yang manfaat, berkah rejeki yang barokah dan tuntutan yang sholeh dan sholehah," kata Wakil Bupati.

Sementara itu, Gusti Kanjeng Ratu Kusmutiah Wandansari dan Gusti Kanjeng Ratu Kusmardiah mengatakan, setiap tahun keluarga Keraton Surakarta selalu berada ditengah-tengah warga, saat berlangsungnya houl Waliyullah Nyai Ageng Ngerang. Karena antara warga dan masyarakat Tambakromo, dengan Keraton Surakarta, masih satu  ikatan hubungan keturunan.

"Jadi saya dari Keraton Surakarta Hadiningrat dan masyarakat, beberapa ratus tahun lalu  siapa tahu ada hubungannya anak keturunan dari Nyai Ageng Ngerang. Sekarang ditengah-tengah alam Kemerdekaan dibawah nauangan NKRI, saya dan dan masyarakat sebagai WNI. Dan saya yang ada di Kraton hanya dapat melestarikan makam leluhur saya yang ada di Dukuh Ngerang sini,” katanya.

Kirab akbar haul Nyai Ageng Ngerang berakhir setelah, sesepuh Desa Tambakromo, dan keluarga Keraton Surakarta Hadi Ningrat bersama Wakil Bupati HM Budiyono, mengikuti tahlil dan makan bersama dikomplek makam Waliyulloh Nyai Angeng Ngerang.

Minggu, 11 November 2012

VERIFIKASI PARPOL. TERKENDALA ANGGOTA PARPOL YANG BORO KERJA

kresnapati - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati,  sudah mulai melakukan verifikasi faktual parpol  yang lolos administras, sejak 29 Oktober 2012 lalu.  Banyak temuan yang menjadi kendala, KPU Kabupaten Pati,  saat memverifikasi ke domisili anggota parpol bersangkutan.

Keberadaan anggota parpol, membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati, dalam melakukan verifikasi parpol. Karena ketika dilakukan verifikasi, banyak ditemukan anggota parpol yang ada dalam berkas, tidak ada ditempat.

Anggota KPU Kabupaten Pati, Endro Jatmiko mengatakan, saat melakukan verifikasi disalah satu desa di kawasan Pati Selatan, dari 25 warga setempat yang terdaftar dalam berkas parpol, ketika dilakukan verifikasi, hanya menjumpai 5 orang anggota, sedang yang lainnya, pergi bekerja keluar daerah.

“Problem yang sering kali dihadapi KPU, sulit menemukan orang-orang yang terdaftar sebagai anggota parpol. Banyak sekali kita temukan, rata-rata mereka bekerja diluar wilayah Kabupaten Pati,” jelasnya.

Menurut, Endro Jatmiko, temuan itu menjadi refrensi KPU Kabupaten Pati, untuk memberitahukan kepada parpol bersangkutan. Sehingga parpol berkewajiban untuk mendatangkan anggotanya, ke KPU untuk dilakukan verifikasi.

“Tergantung parpol itu dapat mendatangkan atau tidak anggotanya ke KPU. Kalau dapat menghadirkan dengan dokumen yang cocok seperti yang ada dalam berkas bisa masuk kriteria memenuhi syarat,” tuturnya.

Anggota KPU Kabupaten Pati, Endro Jatmiko menambahkan, bila dalam verifikasi tahap pertama masih belum memenuhi syarat, KPU masih memberikan kesempatan untuk perbaikan dokumennya yang diajukannya pada verifikasi tahap II.

172 CALON ANGGOTA PPK PILGUB JATENG LOLOS SELEKSI ADMINISTRASI

kresnapati - Sebanyak 172 orang, dinyatakan lolos seleksi administrasi calon anggota Panitia Peilihan Kecamatan (PPK) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2013. Selanjutnya mereka yang lolos seleksi administrasi ini, akan mengikuti test atau seleksi wawancara.
Keputusan lolos seleksi administrasi itu, berdasarkan hasil penelitian administrasi calon anggota PPK oleh KPU Kabupaten Pati.  Para peserta yang lolos seleksi, wajib untuk mengikuti seleksi tahap wawancara yang akan dilakukan KPU Kabupaten Pati, mulai tanggal 12 sampai 14 November 2012.

Ketua KPU Kabupaten Pati, Ahmad Jukari dalam suratnya kepada kresnapati mengatakan, ke 172 nama yang lolos itu, masing-masing berasal dari 21 kecamatan. Dan untuk jadual seleksi wawancara akan dibagi menjadi tiga gelombang.

“Gelombang pertama pada  12 November 2012 jam 09 sampai 11 untuk calon anggota PPK asal Kecamatan Tayu, Jaken, Jakenan, kemudian jam 11  sampai 13 untuk calon anggota PPK asal Kecamatan Gunungwungkal, Cluwak dan Dukuhseti, serta pada jam 14 sampai 16 untuk calon anggota PPK asal Kecamatan Pati dan Margoyoso,” katanya.

Sedang untuk gelombang kedua, pada Selasa, 13 November 2012 jam  9 sampai 11 untuk seleksi wawancara calon anggota PPK asal Kecamatan Wedarijaksa, Trangkil, jam 11 sampai 13 untuk calon anggota PPK asal Kecamatan Juwana, Batangan, dan Gabus, serta jam 14 sampai 16 untuk calon PPK asal Kecamatan Pucakwangi dan Winong.

Sementara calon anggota PPK asal Kecamatan Tlogowungu, dan Kayen seleksi wawancara dilakukan pada Rabu, 14 November 2012 jam 9 sampai 11, kemudian jam 11 sampai 13, untuk PPK asal Kecamatan Gembong dan Sukolilo, serta calon PPK asal Kecamatan Margorejo dan Tambakromo dilakukan pada jam 14 sampai 16.

Ketua KPU Kabupaten Pati, Ahmad Jukari menambahkan, pelaksanaan seleksi wawancara, seluruhnya dijadualkan berlangsung di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati, Komplek Stadion Joyokusumo, Jln Kolonel Sunandar Pati.

Kamis, 08 November 2012

KEINGINAN WARGA DESA MINTOBASUKI DIRIKAN MASJID BERLANJUT

kresnapati - Harapan sebagian warga Desa Mintobasuki Kecamatan Gabus untuk mendirikan masjid, akan segera terwujud. Menyusul adanya kesepakatan, diperbolehkannya lahan ruang perpustakaan dikomplek SD Negeri Mintobasuki 02, untuk tempat pendirian masjid.

Sebagian warga dan Pemdes Mintobasuki Kecamatan Gabus, mulai berlega hati. Karena kenginannya untuk mendirikan masjid, dengan menggunakan lahan gedung perpustakaan, dapat disetujui meski harus bersabar.

Ketua Komisi 1 DPRD Pati, Hamzawi yang diwawancara, saat menanggapi desakan warga Desa Mintobasuki Kecamatan Gabus, mengatakan, hasil kesepakatan dalam audensi itu, Disdik sebagian lahan dikompleks SD Negeri Mintobasuki 02 untuk tempat pendirian masjid.

“Walaupun dapat menggunakan tanah yang sekarang digunakan untuk ruang perpustakaan, tapi harus dihapus dulu sesuai prosedur. Sedang untuk penghapusan tidak dapat.  Jadi SD disitu, Masjid pun disitu. Jadi  semuanya sepakat seperti itu kemarin,“ ujarnya.

Hamzawi menambahkan, soal rencana keinginan relokasi merelokasi kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Mintobasuki 01, sudah tidak bisa. Karena nomor register induk SD tersebut, sudah dihapus, seiring regrouping dengan SD Negeri Mntobasuki 02 beberapa tahun lalu.

“Untuk ruang perpustakaan, Pak Sarpan (Kepala Disdik Pati) menyarankan untuk dicarikan tanah yang dekat dengan komplek SD Negeri Mintobasuki 02, untuk didirikan ruang perpustakaan yang baru,” katanya.

Untuk penggunaan areal tanah yang sekarang ini ditempati ruang perpustakaan sebagai lokasi pembangunan masjid, Kepala SD Negeri Mintobasuki 02 akan membuat surat kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) untuk penghapusannya.

SEORANG PEKERJA LAS, TERSENGAT LISTRIK SEKUJUR TUBUH LUKA BAKAR

kresnapati - Seorang tukang las yang sedang bekerja membuat atap disebuah bangunan mengalami kecelakaan kerja, Selasa pagi, 6 November 2012.  Pria tersebut tersengat listrik tegangan tinggi, saat akan turun, usai mengelas di atas bangunan. Peristiwa tragis itu, terjadi sekitar pukul 8.30.

Pekerja yang bernasib naas itu, bernama Slamet Agung Riyanto berusia 30 tahun warga Desa Sidokerto RT.6/RW.1 Kecamatan Pati. Pria yang sudah beristri dan dikaruniai seorang anak ini, mengalami luka bakar dihampir sekujur tubuhnya, akibat tersengat aliran listrik tegangan tinggi.

Menurut Hadi Sutrisno warga Desa Mustokoharjo, sebelum kejadian korban tersengat listrik, sibuk dengan pekerjaannya diatas bangunan. Namun tiba-tiba terdengar suara ledakan dari atas bangunan. Tak berapa lama tiga temannya minta pertolongan warga, untuk menurunkan korban yang ada diatap bangunan gedung yang sedang dalam pengerjaan.

“Waktu itu entah membetulkan apa gitu?. Tapi setahu saya waktu kejadian itu, orangnya sudah berada diatas bangunan. Kena setrum  itu. Orangnya waktu itu tidak sadar, tapi beberapa menit kemudian dia sadarkan diri. Kemudian diturunkan terus dibawa kerumah sakit,” terangnya.

Sebuah mobil patroli Polsek Pati yang kebetulan melintas, kata Hadi Sutrisno, langsung mengevakuasi korban ke ruang gawat darurat RSUD RAA Soewondo Pati, untuk menjalani perawatan intensif.

Untuk memulihkan luka-luka yang hampir membakar disekujur tubuhnya, pihak rumah sakit menempatkan korban, di ruang Bougenvile, untuk sementara waktu.

Keterangan yang dihimpun kresnapati, dari teman-teman korban, peristiwa itu terjadi ketika korban usai mengelas atap bangunan tersebut, dan meminta salah seorang temannya untuk mematikan jenset. Saat akan turun dari atap bangunan itu, teman-temanya terkejut dengan suara ledakan. Ketika dicari sumbernya mendapati korban, tergeletak diatas atap dengan luka bakar, karena kesetrum aliran listrik tegangan tinggi.

Senin, 05 November 2012

WARGA MINTOBASUKI GRUDUG DPRD, DESAK DIIJINKAN PENDIRIAN MASJID

kresnapati, Kota - Puluhan warga Desa Mintobasuki Kecamatan Gabus, berunjuk rasa ke gedung DPRD Kabupaten Pati, Senin pagi, 5 November 2012. Selama unjuk rasa berlangsung, satu pleton pasukan pengendalian masa Polres Pati, berjaga-jaga diluar dan didalam halaman DPRD, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindak anarkhi.

Dengan menggunakan poster dan spanduk, berisikan desakan agar pemerintah segera menerbitkan ijin pendirian masjid, warga Desa Mintobasuki Kecamatan Gabus, berunjuk rasa didepan halaman DPRD Kabupaten Pati.

Dalam berunjuk rasa, warga mendapat dukungan Kades Mintobasuki Dwi Kadariyatun,  Sekdes dan tokoh agama setempat.

Kades Dwi Kadariyatun kepada kresnapati mengatakan, kedatangannya bersama warga, untuk mendesak Pemkab Pati, segera mengijinkan desa membongkar salah satu bangunan gedung di SD N Mintobasuki 02 yang rusak, untuk pembangunan masjid.

“Yang diinginkan masyarakat, gedung yang rusak itu segera dibongkar. Artinya setelah dapat dibongkar dapat untuk mendirikan masjid. Karena material-material sudah terkumpul, dan masyarakat sudah siap sekata untuk mendirikan masjid. Karena daerahnya kan rawan banjir, kalau nanti-nanti, keburu hujan dan banjir, material itu hilang,” terangnya.

Kades Mintobasuki menambahkan, sampai saat ini Pemdes dan masyarakat masih tetap memperhatikan keberlangsungan pendidikan bagi anak-anak didesa.  Karena memang lahan untuk pendidikan dapat direlokasi ke SD N Mintobasuki 01 di RT. 01/RW. 03 yang sudah lama dikosongkan. Karena bangunan gedungnya masih layak untuk kegiatan belajar mengajar, dan lapangannya memadahi untuk kegiatan olah raga. Bahkan, kata Dwi Kadariyatun, Pemdes juga  sudah menyediakan lahan seluas 1 hektar, untuk lapangan olah raga, bila lahan yang ada sekarang masih kurang.

"Jadi kita tidak serta merta mengusir (kasarnya seperti, red),  kita tidak seperti itu. Kita masih memberi jalan keluar dan alternatif untuk anak-anak kita bersekolah dan belajar. Jadi tidak mungkinlah kita mentelantarkan anak-anak kita. Kalau ada mass media yang berpendapat sebelah kita mensia-siakan anak,  tidak-tidak kita tidak seperti itu. Karena kita menempatkan mereka ditempat yang layak dan sesuai sehingga bisa lebih baik,” terangnya.

Unjuk rasa warga Desa Mintobasuki itu, akhir diterima Komisi IV DPRD Pati, Kepala Bagian Pemerintahan dan Kepala Disdik Pati, untuk beraudensi diruang rapat gabungan.

TIGA KIOS DALAM SATU LOS LUDES TERBAKAR

kresnapati -, Gabus - Tiga kios dalam satu los di Jalan Gabus-Pati, ludes terbakar, Senin pagi, 5 November 2012. Kebakaran yang  melanda ruko di Desa Karaban itu, terjadi sekitar pukul 5 pagi. Los yang berisi tiga kios di Desa Karaban RT 6/RW 3 itu milik H Satam. Kebakaran itu terjadi, diduga karena adanya percikan api dari kabel yang ada disalah satu kios yang ada didalam los.

Menurut Kades Karaban Kecamatan Gabus Suparman, kebakaran tersebut juga sempat merambat kerumah yang ada disebelahnya. Diantaranya bagian bengkel milik Thohar yang mengalami kerusakan ringan, dan bagian depan rumah milik Suyadi yang difungsikan sebagai counter HP.

“Kios yang terbakar dalam los itu, diantaranya difungsikan sebagai counter HP, kios obat, dan kios kelontong,” tuturnya.

Kepala Kesbangpolinmas Pati, Sigit Hartoko yang mendampingi Wakil Bupati Budiyono melihat sisa-sisa kebakaran menuturkan, kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Tiga armada pemadam kebakaran DPU Pati, dan masing-masing satu unit armada pemadam kebakaran dari Garudafood dan Bakorlin Pati, dibantu tim SAR Kesbangpolinmas dan warga setempat melakukan pemadaman api.

“Ketika komponen itu, yang terlibat dalam pemadaman api, sehingga api dapat dilokalisir untuk menghindari menjalarnya api ke rumah warga lainnya,” katanya.

Meski tidak ada korban jiwa, pasca kebakaran jalur lalulintas dari arah Pati menuju Kayen dan Purwodadi  sempat memacetkan. Karena banyak warga berjubel disekitar lokasi kebakaran.

WARGA DIHIMBAU WASPADA HADAPI MUSIM PENGHUJAN

KRESNAPATI - Warga di wilayah Kabupaten Pati dihimbau untuk selalu waspadai dengan datangnya musim penghujan. Karena musim hujan yang akan datang, dibarengi dengan tiupan angin kencang.  Berdasar ramalan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan akan turun dibagian Pantura Timur pulau Jawa, termasuk diwilayah Pati, pada pertengahan November ini.

Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Pati, Sigit Hartoko saat diwawancara kresnapati berharap warga diwilayah Pati, untuk waspada, terutama saat hujan pertama turun.

“Sehingga masyarakat dimohon untuk waspada. Karena biasanya, hujan yang turun pertama diikuti dengan angin puting beliung dan longsor, “ ujarnya.

Terkait kesiapan Kesbangpolinmas Pati, dalam hal penanggulangan bencana alam, Sigit Hartoko mengaku, pihaknya telah melakukan pelatihan bagi anggota SAR dan penambahan personilnya.

“Kami siap terus, pelatihan jalan terus dan kami melakukan perekrutan 50 personil atau tenaga SAR yang sudah menjalani pelatihan di waduk Seloromo. Sehingga jumlah tenaga SAR yang bermarkas di Kesbangpolinmas sekarang sebanyak 135 personil,” jelasnya.

Personil SAR yang ada sekarang siap ditugaskan sewaktu-waktu dibutuhkan untuk penanggulangan bencana alam. Masyarakat juga dihimbau untuk menginformasikan setiap kejadian bencana alam melalui sambungan langsung di 383231.