Laman

Jumat, 29 Maret 2013

KEKERASAN TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN MENINGKAT

kresnapati - Angka kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terjadi di Pati, masih tinggi. Ini terjadi,  karena ketidaktahuan masyarakat perdesaan akan aturan. Sehingga diperlukan fasilitasi dan pencerahan kepada masyarakat diperdesaan secara intensif, untuk mengurangi hal itu.

Meski dalam ancaman hukumannya berat, namun kasus kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Pati masih tinggi. Pada tahun 2012 lalu, di Pati terjadi 27 kasus kekerasan terhadap anak, dan 20 kasus kekerasan terhadap perempuan.

Menurut Direktur LBH Advokasi Nasional Pati, Maskuri Alfaty, kekerasan fisik dan seksual terhadap perempuan dan anak, merupakan kasus yang paling menonjol di Pati.

“Dalam catatan kami, pada tahun 2012, Kabupaten Pati masuk 5 besar di Jawa Tengah, yang angka kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup tinggi. Untuk itu, BPP dan KB bersama Pusat Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak (PPT KKBGA) Pati melakukan fasilitasi perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan,” ujar Maskuri Alfaty.

Direktur LBH Advokasi Nasional Pati berharap, melalui fasilitasi kepada masyarakat itu, mampu menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Pati. Apalagi sekarang ini, Kabupaten Pati sedang menggencarkan percepatan program Kota Layak Anak.

“Adapun temuan yang menarik bagi kami Tim PPT, yang mana ditemukan fakta bahwa peserta tidak mengetahui kalau berhubungan seksual terhadap seseorang dibawah 18 tahun dapat dipidana meski didasari suka sama suka atau uang, dapat dipidana,” ujarnya.

BPP dan KB bersama PPT KKBGA Pati telah melakukan fasilitasi itu, kepada kader PKK, Majelis Taklim, Ketua RT/RW di Desa Jrahi Kecamatan Gunungwungkal, dan Ketua RW se Kecematan Margoyoso.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar anda